arief-kurniablog arief-kurniablog arief-kurniablog arief-kurniablog

Jan 23, 2009

renungan I

“OLIMPIADE YANG ISTIMEWA”

Beberapa tahun lalu, diadakan olimpiade khusus org2 cacat di Seattle. Saat itu dilakukan pertandingan lari jarak 100 meter. Sembilan pelari bersiap-siap di tempat start masing2.

Ketika pistol tanda pertandingan dinyalakan, mereka semua berlari, meski tidak tepat di garis lintasannya, namun semuanya berlari dengan gembira menuju garis finish dan berusaha untuk memenangkan pertandingan. Kecuali, seorang pelari, anak lelaki, tiba-tiba tersandung dan terjatuh berguling beberapa kali. Lalu menangis.

Delapan pelari mendengar tangisan anak lelaki yang terjatuh itu. Mereka lalu memperlambat lari mereka dan menoleh ke belakang. mereka semua berbalik dan berlarian menuju anak lelaki yang terjatuh ditanah itu.

Semuanya, tanpa terkecuali.

Seorang gadis yang menyandang cacat keterbelakangan mental menunduk, memberikan sebuah ciuman kepadanya dan berkata “semoga ini membuatmu merasa lebih baik.” Kemudian kesembilan pelari itu saling bergandengan tangan, berjalan bersama menyelesaikan pertandingan menuju garis finish.

Seluruh penonton yang ada di stadion itu berdiri, memberikan salut selama beberapa lama, mereka yang berada disana sesaat itu tak bosan-bosannya meneruskan kejadian ini. Tahukah kamu mengapa?

Karena didalam diri kita terdalam kita tahu bahwa dalam hidup ini tak ada yang jauh lebih berharga daripada kemenangan bagi kita semua. Yang terpenting dalam hidup ini adalah saling tolong–menolong meraih kemenangan, meski kita harus mengalah dan merubah diri kita sendiri.

0 comment:

Post a Comment

Silakan saja...

View blog top tags