arief-kurniablog arief-kurniablog arief-kurniablog arief-kurniablog

Feb 4, 2009

4 Perkara

4 PERKARA SEBELUM TIDUR ( Tafsir Haqqi ) Rasulullah berpesan kepada Aisyah r.a : "Ya Aisyah, jangan engkau tidur sebelum melakukan empat perkara, yaitu :

1. Sebelum khatam Al Qur'an,

2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,

3. Sebelum para muslim meridloi kamu,

4. Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh....

"Bertanya Aisyah : "Ya Rasulullah.... Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara seketika?" Rasul tersenyum dan bersabda : "Jika engkau tidur bacalah Al Ikhlas tiga kali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur'an. Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat. Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meridloi kamu. Dan,perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh" * Kalau rajin, tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Muslim yang lain. Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati.* ^_ Wassalamualaikum wr.wb


________________________________________

Jan 23, 2009

renungan I

“OLIMPIADE YANG ISTIMEWA”

Beberapa tahun lalu, diadakan olimpiade khusus org2 cacat di Seattle. Saat itu dilakukan pertandingan lari jarak 100 meter. Sembilan pelari bersiap-siap di tempat start masing2.

Ketika pistol tanda pertandingan dinyalakan, mereka semua berlari, meski tidak tepat di garis lintasannya, namun semuanya berlari dengan gembira menuju garis finish dan berusaha untuk memenangkan pertandingan. Kecuali, seorang pelari, anak lelaki, tiba-tiba tersandung dan terjatuh berguling beberapa kali. Lalu menangis.

Delapan pelari mendengar tangisan anak lelaki yang terjatuh itu. Mereka lalu memperlambat lari mereka dan menoleh ke belakang. mereka semua berbalik dan berlarian menuju anak lelaki yang terjatuh ditanah itu.

Semuanya, tanpa terkecuali.

Seorang gadis yang menyandang cacat keterbelakangan mental menunduk, memberikan sebuah ciuman kepadanya dan berkata “semoga ini membuatmu merasa lebih baik.” Kemudian kesembilan pelari itu saling bergandengan tangan, berjalan bersama menyelesaikan pertandingan menuju garis finish.

Seluruh penonton yang ada di stadion itu berdiri, memberikan salut selama beberapa lama, mereka yang berada disana sesaat itu tak bosan-bosannya meneruskan kejadian ini. Tahukah kamu mengapa?

Karena didalam diri kita terdalam kita tahu bahwa dalam hidup ini tak ada yang jauh lebih berharga daripada kemenangan bagi kita semua. Yang terpenting dalam hidup ini adalah saling tolong–menolong meraih kemenangan, meski kita harus mengalah dan merubah diri kita sendiri.

renungan II

“CANGKIR YANG CANTIK”

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja disebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucunya, kemudian mata mereka tertuju kpd sebuah cangkir yang cantik. "lihat cangkir itu” , kata si nenek kepada seuaminya. “ Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aq lihat,” ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud tadi berbicara “ Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik,. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia memulai memurtar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! aku berteriak, tetapi orang itu berkata “ belum !” kemudian ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang.

Stop! Stop! Teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aq ke dalam perapian. Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum!”.

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkanku sampai dingin. Aku pikir selesailah penderiataanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak.

Wanita itu berkata “belum!” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi kedalam perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong! Hentikan penyiksaan ini! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengengkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena dihadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

Renungan:

Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan ,membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemulianNya.

“anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh kedalam berbagai cobaan, sebab anda tahu bahwa ujian terrhadap kita menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya anda menjadi sempurna dan utuh dan tidak kekurangan suatu apapun.”

Apabila anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Dia sedang membentuk anda. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, anda akan melihat beetapa cantiknya Tuhan membentuk anda.

View blog top tags